BiografiLengkap Otto Iskandar Dinata - Raden Otto Iskandar Dinata lahir di Bandung, Jawa Barat, 31 Maret 1897. Ayah Otto adalah keturunan bangsawan Sunda bernama Nataatmadja. Otto adalah anak ketiga dari
Ruhimat pria yang senang menggunakan bahasa Sunda dalam keseharian maupun di media sosialnya ini memiliki perkebunan kelapa sawit di Serangpanjang Kabupaten Subang. Tak tanggung-tanggung, perkebunan kelapa sawitnya ini memiliki luas 145 hektare. Alamat Redaksi: Jl. Otto Iskandar Dinata, Gang Kitri No.14 Subang.
Ayahnyaadalah keturunan dari bangsa Sunda. Nama ibunya ialah Siti Hidayah. Beliau anak ketiga dari 9 bersaudara. Otto Iskandar Dinata menempuh pendidikan dasar di Hollandsch Inlandsche School (HIS) Bandung, di Kweekschool Onderbouw (Sekolah Guru Bagian Pertama) Bandung, serta di Hogere Kweekschool (Sekolah Guru Atas) di Purworejo, Jawa
Pada31 Maret 1897, Raden Otto Iskandardinata (sering dituliskan pula dengan nama Oto Iskandar Di Nata), dilahirkan di Bojongsoang, Bandung. Otto lahir dari keluarga ternama. Ayahnya, Raden Haji Rachmat Adam, adalah seorang kepala desa. Tempat tinggalnya pun merupakan rumah paling besar dan megah se-Bojongsoang.
RadenOto Iskandar Di Nata lahir di Bandung, Jawa Barat, Hindia Belanda, 31 Maret 1897 – meninggal di Mauk, Tangerang, Banten, 20 Desember 1945 adalah tokoh pergerakan nasional, menteri negara, wasit sepakbola sekaligus pahlawan nasional Indonesia. Oto dikenal dengan julukan “Si Jalak Harupat.”. Oto merupakan anak dari keturunan bangsawan
wylyB. - Oto Iskandar Di Nata atau Raden Otto Iskandardinata merupakan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yang dijuluki si Jalak Harupat. Jalak Harupat adalah sebutan untuk ayam jantan yang dimitoskan sebagai ayam yang kuat, pemberani, dan selalu menang saat diadu. Karena jiwa pemberani yang dimiliki Oto Iskandar Di Nata, ia pun diberi julukan tersebut. Baca juga Budi Utomo Pembentukan, Perkembangan, Tujuan, dan Akhir Kehidupan Oto Iskandar Di Nata merupakan anak bungsu dari Raden Haji Adam Rahmat dan Siti Hidayah yang lahir pada 31 Maret 1897 di Bojongsoang, Jawa Barat. Ia menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Guru Atas. Setelah itu, ia mengabdikan dirinya untuk menjadi seorang guru di Hollandsch Inlandse School HIS Banjarnegara. Dalam jabatannya sebagai seorang guru, Oto menyalurkan perhatiannya di bidang pergerakan nasional. Pada tahun 1928, Oto memprakarsai berdirinya Sekolah Kartini dan mendirikan Paguyuban Pasundan dan Bank Pasundan. Dua tahun kemudian, 1930, ia terpilih untuk menjadi anggota Volksraad Dewan Rakyat yang mewakili Paguyuban Pasundan. Saat ia menjadi anggota Volksraad, Oto berani mengecam pemerintah kolonial Belanda, sehingga ia mendapatkan julukan Si Jalak Harupat, artinya Burung Jalak yang Berani. Baca juga Tokoh-tokoh Panitia Sembilan Paguyuban Pasundan Paguyuban Pasundan adalah organisasi budaya Sunda yang berdiri pada 20 Juli 1913 dan sampai saat ini masih berdiri, sehingga disebut sebagai organisasi tertua. Organisasi ini bergerak dalam bidang pendidikan, sosial-budaya, politik, ekonomi, dan pemberdayaan perempuan. Tujuan Paguyuban Pasundan adalah untuk melestarikan budaya Sunda yang tidak hanya melibatkan orang Sunda saja, melainkan semua yang mempunyai kepedulian akan budaya Sunda. Dalam Paguyuban Pasundan ini Oto menjabat sebagai Sekretaris Pengurus Besar tahun 1928 dan menjadi ketua sejak 1929 sampai 1942. Baca juga Sejarah Perumusan Pancasila Pembentukan BPUPKI Budi Utomo Pada bulan Juli 1920, setelah ia menjabat sebagi guru di HIS, Oto dipindahtugaskan ke Bandung. Kota Bandung menjadi tempat awal di mana Oto mulai aktif dalam dunia politik. Tiga tahun kemudian, Oto kembali dipindah ke Pekalongan, tempat di mana ia mulai lebih banyak dikenal oleh masyarakat. Saat bertugas di Pekalongan tahun 1925, Oto terjun ke organisasi Budi Utomo. Berkat aktivitasnya yang menarik perhatian masyarakat Pekalongan, Oto pun dipercaya untuk menjadi anggota Gemeenteraad Dewan Kota Pekalongan mewakili Budi Utomo. Ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Budi Utomo cabang Pekalongan dan merangkap sebagai Komisaris Hoofdbestuur Budi Utomo. Saat aktif di organisasi ini, aktivitas Oto terus diawasi oleh pemerintah. Oto yang menyadari bahwa sedang diawasi justru mengajak sang reserse, mata-mata, untuk ikut bergabung dalam rapat tersebut. Baca juga ASEAN Tokoh, Prinsip, dan Anggota Kecaman Dipercayai sebagai anggota Dewan Kota, Oto berusaha untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Ia berani membeberkan praktik-praktik buruk yang dilakukan oleh pemerintah jajahan terhadap rakyat Indonesia. Namun, kecaman yang Oto berikan ini tidaklah diterima oleh Residen Pekalongan, seorang Belanda. Meskipun demikian, dukungan seluruh anggota Dewan Kota tetap tertuju pada Oto. Semua peristiwa ini kemudian berakhir, karena Oto dipindahkan ke residen lain. Baca juga Uni Soviet Sejarah, Ekonomi, dan Pembubaran Penculikan Pada masa penjajahan jepang, Oto menjadi pemimpin surat kabar Tjahaja pada tahun 1942 sampai 1945. Kemudian, ia diangkat menjadi anggota BPUPKI dan PPKI. Setelah Indonesia dinyatakan merdeka, PPKI melakukan sidang untuk mengesahkan UUD 1945. Oto kemudian menjabat sebagai Menteri Negara pada kabinet pertama Republik Indonesia tahun 1945. Ia bertugas untuk melakukan persiapan pembentukan Badan Keamanan Rakyat BKR dari laskar-laskar rakyat yang tersebar di Indonesia. Namun, langkah yang diambil oleh Oto ini menimbulkan ketidakpuasan pada salah satu BKR sehingga ia pun menjadi korban penculikan sekelompok orang bernama Laskar Hitam. Sejak saat itu, Oto menghilang dan diperkirakan terbunuh di daerah Banten pada 20 Desember 1945. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
0% found this document useful 0 votes3K views2 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes3K views2 pagesBiografi Otto Iskandar Dinata Versi Bahasa SundaJump to Page You are on page 1of 2 You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
biografi otto iskandar dinata dalam bahasa sunda